RELENTLESS LOVE Bab 1 ( Dendam Masa Lalu )



      By Iin Indrayani


    Kota metropolitan nomor satu di Indonesia itu nampak cerah setelah semalaman di guyur hujan yang cukup lebat. Akhir pekan menampakkan jalan raya cukup lengang karna aktifitas pengendara yang libur dari bekerja. Monumen Nasional masih berdiri kokoh dengan gagahnya. Gedung gedung yang berjejer di sekitarnya-pun masih berdiri kokoh melukiskan padatnya penduduk kota Jakarta yang berasal dari berbagai daerah dan juga luar negri.
Suasana di sebuah rumah mewah yang tak jauh dari panorama Monas itu amat hening. Dua buah pintu kamar dilantai atas nampak tertutup begitu rapat. Begitupun tiga buah kamar dilantai bawahnya, hanya satu pintu saja yang terbuka sedikit. Dari ruang keluarga terdengar suara televisi bergeming pelan. Seorang lelaki berusia enam puluh tahunan nampak terkantuk kantuk dengan remot tivi yang masih tergenggam ditangan kirinya. Rumah itu tak seperti rumah orang kaya pada umumnya, yang selalu ramai dengan senda gurau penghuni penghuninya. Rumah itu selalu sepi. Seperti tak ada kehidupan didalamnya. Kalaupun ramai bukan ramai karna canda tawa kebahagiaan di keluarga mereka, namun karna perselisihan dan pertikaian antara kedua kakak beradik yang dilahirkan oleh ibu yang berbeda dan dewasa dinegara yang berbeda pula. Seperti di suatu malam dimana putra sulung mereka baru datang dari London. Bukan sambutan hangat yang menyapa pemuda tampan berusia dua puluh tujuh tahun itu, namun sebuah tamparan keras yang mendarat ke pipinya.
‘ plaaaaaakkkk’
Bola mata pemuda itu merah mendidih dengan sedikit darah yang keluar dari sudut bibirnya.
“ kapan kau bisa menghargai istriku sebagai ibumu sendiri, Papah fikir kau sudah berubah setelah sekian lama kau tak kembali kerumah ini. Tapi rupanya negara itu tak membuat sikapmu semakin terhormat “.
Ketus Pak Irawan terhadap putra sulungnya, Prass.
Prass adalah putra pertama dari pernikahannya dengan Bu Anindya. Seorang wanita sukses yang memiliki gen indo-british di dalam dirinya. Seorang ibu yang sangat dicintai oleh putranya. Namun sayang, beliau hanya bertahan hidup di usia empat puluh tahun saja. Saat mengetahui bahwa Pak Irawan telah menikah lagi dan mempunyai seorang putra tanpa sepengetahuan beliau, Bu Anindya langsung jatuh sakit dan meninggal begitu cepat. Hal itu yang membuat Prass begitu membenci Papahnya terutama Bu Melinda, istri kedua Pak Irawan yang dia anggap sebagai penyebab kematian Mamahnya.
“ asal Papah tau, aku tidak akan melupakan hal paling mengerikan itu di dalam hidupku. Seribu tamparan yang Papah layangkan sekalipun takkan bisa menyembuhkan luka yang sudah kalian tanam di dalam hati dan otakku “.
Jawabnya , diapun langsung meninggalkan Papahnya dan meluncur kembali bersama mobil mewahnya yang belum satu jam-pun terparkir di rumah itu. Disaat yang bersamaan datang pula sebuah mobil yang tak kalah mewah dari sebelumnya. Seorang pemuda yang usianya lebih muda dari Prass keluar dari dalam mobil itu. Dia Dyno. Putra bungsu Pak Irawan dari pernikahan keduanya dengan Bu Melinda. Dyno adalah pemuda yang terkenal lembut dimata orangtua dan kawan kawannya. Tidak seperti Prass yang kasar dan selalu acuh terhadap mereka.
“ ada apa Pah, apa Prass membuat masalah lagi ?”
“ seperti biasanya, dia tidak pernah menghargai keberadaan ibumu dirumah ini “.
“ apa yang sudah dia lakukan pada Mamah ?
Tanya Dyno dengan serius.
Bu Melinda datang dan menyapa kedatangan putranya. Matanya sembab menampakkan beliau telah menangis cukup lama. Dyno semakin yakin bahwa kakak tirinya itu pasti telah melukai hati Mamahnya seperti yang selama ini Ia ketahui bahwa Prass benci sekali terhadap mereka. Dyno menanyakan keingintahuannya namun Bu Melinda tak merespon pertanyaannya. Beliau justru mengajak putranya untuk makan malam bersama. Dengan pertanyaan besar di otaknya yang belum terjawab, Dyno terpaksa menuruti kemauan Ibunya dan merekapun berjalan bersama menuju ruang makan.
Pak Irawan menatap pitra bungsunya dengan segan. “ kapan kau akan mengenalkan kekasihmu pada kami Dyn , bukankah kau sudah berjanji bahwa kau akan membawanya kemari setelah kalian lulus kuliah ? sekarang kau sudah lulus bukan ? apalagi yang kau tunggu. “
“besok malam, aku akan membawanya kemari sekaligus aku ingin melamarnya didepan Papah dan Mamah “.
Dyno menjawab pertanyaan Papahnya dengan kesungguhan. Dia langsung mengingat tentang kekasih yang hampir lima tahun menjalin hubungan dengannya. Dyno sudah lama menanti masa masa kelulusannya sejak dulu. Dia terus tersenyum sambil mengunyah makanan didalam mulutnya. Sementara Pak Irawan dan Bu Melinda melempar tawa atas ekspresi putranya satu sama lain.
           Keesokan harinya pemuda berusia dua puluh tiga tahun itu keluar dari kamarnya dengan wajah yang emosional. Dia maju beberapa langkah dan mendobrak pintu kamar disampingnya dengan sangat kuat. Pintu itupun terbuka namun suara hentakkan yang begitu keras tak sedikitpun membangunkan seorang pemuda yang sedang tertidur lelap di dalamnya. Dyno menarik kaos oblong yang dikenakan kakaknya begitu saja. Prass menoleh dengan mata yang belum terbuka lebar hingga Ia tak dapat menghindari sebuah pukulan yang begitu cepat menghantam wajahnya.
‘ buuukkkkhhh ‘
Dengan kesadaran yang masih melayang layang, Prass-pun terpental kesudut tempat tidurnya. Luka bekas tamparan Papahnya yang belum mengering kembali mengeluarkan darah segar. Matanya terbuka begitu lebar, kemudian dia menatap adik tirinya dengan penuh kebencian dan dendam yang semakin mendarah daging.
“ seperti inikah Papah mendidikmu, hah ? Kau masuk ke kamarku tanpa izin dan memperlakukan aku seperti ini “.
“ jangan banyak omong. Apa yang kau ucapkan sehingga Mamah menangis semalam ?”
Balas Dyno.
“ aku berkata bahwa Dia sudah membuat Ibuku meninggal. Dia penyebab dari semua dendam yang ada dihatiku, jangan berpura pura bodoh anak kecil. Aku tidak akan pernah lupa siapa siapa yang sudah membuat Ibuku meninggal begitu tragis dalam pelukanku sendiri ! “
Prass menjawab pertanyaan adiknya dengan lantang. Sorot matanya semakin tajam sampai ia berlalu dari kamar itu meninggalkan sang adik tiri yang masih mematung disana. Dyno menundukkan kepalanya dengan kemarahan yang tak kalah besar dari kakaknya. Dia sadar siapa mamahnya dan siapa Bu Anindya. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Bu Anindya sudah tiada , dan sekarang mereka adalah kakak beradik. Namun Prass masih belum bisa Prass menghargai keberadaan mereka dirumah itu sedikit saja . Tapi Dyno juga sangat menyayangi Mamahnya, dia tidak akan begitu saja menerima perlakuan buruk Prass terhadap beliau.
**

           Disebuah toko, seorang gadis dengan perawakan tinggi nampak sibuk melayani para pembeli pembelinya. Wajahnya sangat cantik nan anggun , kedua matanya cukup bulat dengan bulu mata yang lentik panjang seakan melambai lambai setiap orang yang menatapnya. Dia terus mencatat setiap pesanan yang sudah di ambil para costumer-nya kedalam sebuah buku catatan yang tertera nama ‘ Ferly Accessory ‘ di bagian depan sampulnya. Sesekali dia menoleh kepada karyawati yang membutuhkan pengarahannya untuk menangani beberapa pembeli yang sedikit rewel. Dia hanya menarik nafas lalu tersenyum manis kepada mereka.
“ mbak Ferly , pesanan saya kok belum ada sih ? Kan kesepakatan kita hari ini sudah ready “.
Celoteh pembeli yang mempunyai masalah dengan pesanannya itu. Ferly langsung menutup buku catatannya dan berjalan mendekati orang itu.
“ maafkan saya Mbak , kemaren toko tutup karna saya ada wisuda di kampus. Karyawati sayapun meminta libur jadi toko saya tutup. Saya akan usahakan besok sore pesanan Mbak sudah ada ya “.
Pembeli itu cukup puas dengan penjelasan Ferly. Diapun meninggalkan toko itu setelah membuat kesepakatan baru dengan Ferly. Beberapa menit kemudian , seorang pemuda datang dengan segenggam bunga warna warni ditangannya. Wajahnya begitu sumringah , dia membuka pintu kaca dan langsung mendekati Ferly yang masih berdiri didepan etalase. Dia membisikkan sesuatu yang membuat Ferly sangat terkejut dengan kehadirannya secara tiba tiba.
“ Dyno ?”
Teriaknya cukup keras.
“ Ya aku sayang, are you busy my girl ? Do you know I cant sleep lastnight because I remember a lot of you “.
Ferly tak menjawab godaan kekasihnya. Dia memalingkan wajahnya denggan senyum kecil di bibir manisnya. Dia melanjutkan kembali pekerjaannya untuk mencatat barang barang yang harus dia siapkan untuk memenuhi stok aksesoris di tokonya. Dyno terlihat kesal dan kembali menyodorkan bunga itu kedepannya berharap agar Ferly mengerti akan rasa cinta yang begitu besar kepadanya.
“ apa kau tidak mau menerima bunga dariku ?”
Ferly nampak cemberut.“ kau tidak memberitahuku terlebih dulu kalau kau akan datang kemari jadi jangan salahkan aku kalau aku tidak meresponmu “.
Jawab Ferly sambil mengambil bunga itu dari tangan Dyno dan meletakkannya di atas meja kerjanya. Melihat tingkah kekasihnya yang sulit ditebak membuat Dyno merasa tertantang, dia langsung memeluk Ferly dari belakang hingga gadis itu berteriak tak nyaman. Beberapa orang karyawati nampak menertawakan mereka, bahkan merekapun meledek keharmonisan bos mudanya dengan kekasihnya itu. Ferly berusaha untuk melepas pelukan Dyno namun sia sia karna kedua tangannya semakin memeluknya dengan sangat erat.
“ aku sangat bahagia sayang , karna Papah dan Mamahku akan mengundang kita untuk makan malam “.
“ apa ?” Ferly terkejut dengan ucapan Dyno.
Dyno masih tersenyum kecil sambil menaik turunkan alis matanya. Dia terlarut dalam kebahagiaan, sementara Ferly mulai menampakkan ketegangan diwajahnya. Selama lima tahun mereka berpacaran tak pernah sekalipun Ferly bersedia untuk berkunjung kerumah kekasihnya. Entah apa yang membuatnya ragu , tapi setiap kali Dyno mengajaknya untuk bertemu dengan orangtuanya dia pasti mempunyai alasan yang kuat untuk menolak. Tapi tidak untuk kali ini. Dia tidak mungkin mengecewakan Dyno yang begitu mencintainya.
“ Papah dan Mamahku ingin sekali bertemu denganmu sayang. Kau sudah berjanji bahwa kau akan menemui mereka jika kita sudah lulus kuliah bukan ?”
“ iya tapi .. “
“ apa kau tidak mau menikah denganku Fer ?”
Pertanyaan Dyno membungkam mulutnya. Ferly sudah tak mempunyai kekuatan untuk menolak ajakannya, dengan sedikit keterpaksaan diapun mengangguk setuju untuk acara pertemuan dan makan malam di rumah keluarga Irawan. Dyno semakin melebarkan senyumannya dan kembali memeluk erat tubuh kekasihnya itu. Bayang bayang pertunangan dan pernikahan sudah menjelma bagai kupu kupu yang berterbangan diatas kepalanya. Tentu saja karna Ferly adalah satu satunya gadis yang bisa meluluhkan hatinya diantara ratusan gadis yang selalu mengejar ngejar dia di kampus mereka. Ferly memiliki keunggulan yang tidak dimiliki gadis keturunan ningrat sekalipun dimatanya. Kecantikan, keanggunan, kecerdasan, kesederhanaan dan kemandiriannya-lah yang membuat dia begitu istimewa dimata pemuda yang selalu di anak emaskan oleh Pak Irawan dan Bu Melinda itu.
 Seorang pemuda bermata sipit berbadan gemuk tiba tiba saja masuk kedalam toko itu. Keringatnya bercucuran. Nafasnya tersengal sengal. Ekspresinya mulai horor saat melihat Dyno sedang memeluk Ferly dengan erat. Secara refleks dia langsung menarik lengan Dyno dan berdiri ditengah tengah mereka. Dyno melayangkan tatapan sadis kearah pemuda gendut itu sambil merentangkan kedua tangannya ke pinggang.
“ eh Giyo gentong air , hobby banget sih lu ganggu kesenangan orang “.
Ketus Dyno kepadanya.
“ eh kutu rambut , eh salah kutu beras.. eh salah juga. Kutu buku maksud gue, berani banget lu ngatain gue kayak gentong air. Gue bukan gentong air, tapi gentong limbah. Puas lu Dynosauruss ?”
Celoteh Giyo dengan wajah kesal hingga lipatan lipatan kulit dibawah dagunya terlihat begitu jelas dimata mereka. Dyno semakin terpancing untuk meledek sahabat kekasihnya itu.
“ eh itu muka apa gulungan tepung kok lipatannya banyak gitu ?”
Ledeknya lagi yang langsung dibalas cubitan kecil dari tangan Ferly ke lengannya .
“ semprul lu Dynosaurus , lagian ngapain sih lu meluk meluk sahabat gue. Kesempatan kan lu kagak ada gue soalnya “.
Balas Giyo semakin kesal sambil menepuk pundak Dyno dengan kasar.
Dyno tak lagi merespon kata katanya, dia hanya menahan tawa sambil sesekali melirik kearah Ferly yang juga menikmati suasana saat itu. Giyo adalah sahabat Ferly sejak mereka masih SMA. Dandanannya yang acak acakan pasti membuat banyak orang tak percaya bahwa Giyo terlahir dari keluarga yang cukup berada. Tapi dia tidak suka bergaul dengan kawan kawan sekelasnya. Selama ini dia hanya setia menjadi teman Ferly karna hanya Ferly yang benar benar tulus berteman dengannya tanpa pamrih. Bentuk tubuhnya yang tinggi gemuk membuat banyak teman menjauhinya bahkan tak sedikit juga yang sekedar ikut mencicipi kemewahan orangtuanya. Begitulah mereka, tak ada yang benar benar menganggapnya sebagai seorang teman selain Ferly.

           Sore hari yang teduh itu masih terus berjalan mengarungi banyak jiwa jiwa yang setia melewati senja. Seorang Pemuda tampan yang ujung bibirnya masih memar nampak duduk diteras sebuah kafe bersama dua orang sahabatnya, Hendrik dan Nova. Hendrik menggeleng gelengkan kepalanya melihat wajah sahabatnya yang baru saja sampai di Indonesia namun sudah di hadiahi satu tamparan dan satu pukulan oleh ayah dan adiknya sendiri. Sementara Nova nampak tersenyum tipis karna hal itu sudah sangat peka dimatanya.
“ kapan ke London lagi Prass ?” Tanya Hendrik.
“ alaah … palingan besok juga udah ngilang ni anak, kayak nggak tau dia aja lu Ndrik. Mana betah dia lama lama disini, bisa perang terus sama adiknya itu “.
Jawab Nova.
Prass masih terdiam dengan segelas beer ditangannya. Wajahnya sangat dingin sambil mengerutkan bibirnya yang tipis. Alis matanya yang bergerak pelan menandakan pemuda itu sedang serius mengingat ingat kejadian yang membuat wajahnya memar dan lebam.
“ berantem lagi lu sama Dyno ?”
Tanya Hendrik pelan.
“ eh tapi adik lu beruntung juga loh Prass, kata temen adik gue yang sekampus bareng dia dulu, katanya Dyno punya pacar yang sangat cantik dan pintar lagi. Mereka pacaran sudah lama, nah lu kapan sebagai kakaknya ? Masa lu kalah sama adik lu itu “.
Tambah Nova.
Tatapan mata Prass yang tadinya lurus tiba tiba saja beralih menatap Nova dengan tajam. Pemuda itu memang paling sensi dengan kata ‘pacaran’ , selama dua puluh tujuh tahun usianya, Prass belum pernah mengenal apa itu cinta. Seperti apa rasanya jatuh cinta. Seperti apakah wanita cantik dimatanya. Dia paling malas membahas masalah itu.
“ aku tidak tahu apa itu Cinta Nov, yang aku tahu hanyalah rasa sakit dimdalam hatiku yang belum dapat terobati sampai sekarang. Yang aku ingat hanyalah saat saat dimana Mamah meninggal dengan amat tragis dalam pelukanku sendiri. Hidupku hancur saat itu. Semua kebahagiaan yang pernah aku rasakan lenyap begitu saja. Dan semua itu karna kehadiran Bu Melinda dan putranya “.
Nova mengangguk pelan. “ tapi hati hati loh Prass, cinta itu nggak kayak tiket pesawat yang kapan saja bisa lu pesan. Lu tidak akan pernah tahu kapan cinta itu akan datang kehati lu. “
Prass tak lagi merespon ucapan sahabat sahabatnya. Dia hanya meneguk beer ditangannya masih dengan ekspresi yang begitu dingin. Tamparan dari papahnya serta pukulan dari adiknya masih begitu melekat di kulit dan jiwanya. Dendam dihatinya mulai membara kembali. Sebenarnya dia sangat malas untuk pulang kerumah itu. Tapi diapun tidak bisa menolak permohonan Uncle Matthew yang memintanya untuk tinggal bersama Papahnya jika dia berkunjung di Indonesia. Uncle Matthew adalah adik dari Bu Anindya yang merawat Prass sejak beliau meninggal. Uncle Matthew juga yang mendidik Prass dengan penuh tanggungjawab seperti anaknya sendiri. Dia membawa Prass untuk tinggal di Manchester bersamanya dan juga istrinya, Aunt Alice. Tingkat emosional Prass yang sangat tinggi membuat Pak Irawan kewalahan untuk merawat dan membesarkannya. Sakit hati , luka dan dendam atas kematian Bu Anindya telah merubah Prass dari seorang anak kecil yang periang menjadi seorang pemuda yang pendendam.

to be continue....

( Bagi yang berminat untuk mengoleksi bukunya, bisa hubungi aku langsung ya ...
Facebook : Iin Indrayani, yang ada di Indonesia atau juga di Taiwan. untuk indo harga novel Rp.70.000 " 400 halaman ", untuk taiwan sekitar 400Nt / 450Nt. awal bulan depan sudah masuk proses cetak, Insha Allah. Terima kasih )

Untuk melanjutkan membaca Klik Bab 2 PERTEMUAN PRASS DAN FERLY
Untuk melanjutkan membaca Klik Bab 3 PERMAINAN DI MULAI
Untuk melanjutkan membaca Klik Bab 4 RINDU TERTUTUP GENGSI
Untuk melanjutkan membaca Klik Bab 5 PERTUNANGAN FERLY
Untuk melanjutkan membaca Klik Bab 6 RUMAH,PESTA,DAN PEMANDANGAN MENGERIKAN
Untuk melanjutkan membaca Klik Bab 7 FITNAH BERUJUNG MALAPETAKA
Untuk melanjutkan membaca Klik Bab 8 LAMARAN TAK TERDUGA
Untuk melanjutkan membaca Klik Bab 9 KONFLIK PREWEEDING
Untuk melanjutkan membaca Klik Bab 10 PERNIKAHAN PRASS
Untuk melanjutkan membaca Klik  Bab 11 Part I TERBONGKARNYA SKENARIO PRASS
Untuk melanjutkan membaca Klik  Bab 11 Part 2 TERBONGKARNYA SKENARIO PRASS
Untuk melanjutkan membaca Klik  Bab 12 QUITE HOLLIDAY IN UK


Salah satu koleksi buku :
- Telaga Hati Shifana : Rp.55.000,-

- Relentless Love       : Rp.70.000,-


Mohon maaf bila ada salah kata atau ucapan dalam penulisan kami ......

Untuk melihat kegiatan kegiatan TBM LENTERA HATI  lihat saja  DI SINI ya ..........
Untuk melihat puisi - puisi lainnya silahkan klik DI SINI
Untuk membaca cerita atau cerpen silahkan klik DI SINI
Untuk download Software,Game,atau Video tingggal klik DI SINI
Bagi yang suka baca berita seputar Indramayu silahkan klik DI SINI
Untuk yang suka membaca Novel DI SINI

Terima Kasih sudah mengunjngi Blog kami TBM LENTERA HATI
Kami tunggu Kritik dan Sarannya  !!!
**
Untuk teman teman yang mempunyai cerpen, puisi, novel, dan lainnya juka ingin di publish di sini silahkan kirim file nya ke email : tbm.lenterahati@gmail.com

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form