RELENTLESS LOVE (BAB3: PERMAINAN DIMULAI)



By Iin Indrayani


3. PERMAINAN DI MULAI

 
             Keesokan harinya, mobil mewah itu terlihat berhenti di pinggir jalan raya yang cukup ramai. Di sisi kanan jalan terdapat sebuah taman kecil yang cukup indah dan mampu memanjakan mata bagi para penikmatnya. Seorang pemuda yang berpenampilan sangat cool dengan style andalan black solidnya mulai keluar dari dalam mobil. Lengan tangannya yang kekar dengan otot otot yang begitu memukau terlihat begitu jelas walau dari kejauhan. Pemuda itu berdiri dan menutup pintu mobilnya. Tangan kanannya menurunkan kacamata hitamnya di atas hidung dan melirik sebuah toko berlantai dua yang terletak di sisi kiri jalan raya, “ Ferly Accessory .. “.

           Bibirnya yang tipis tersenyum sangat manis hingga bola matanya yang bening nampak berkedip lembut berkali kali. Hidungnya yang mancung serta kulitnya yang putih bersih semakin membuat ia terlihat rapih dan sangat tampan. Udara sejuk dan lelambaian pohon dikanan kirinya seakan mendukung terhadap misi awal yang akan ia mainkan pagi itu. Ia kembali melepaskan kacamata hitam itu dan mengaitkannya pada kaos hitam pendek yang ia kenakan. Bulu bulu dadanya nampak terlihat jelas karna bagian atas kaos itu terbuka agak lebar. Beberapa orang yang lewat didepannya nampak terpukau dengan penampilan sang pangeran United Kingdom yang sedang menjalankan misi balas dendamnya di Indonesia.

         Dengan penuh percaya diri Prass menyebrang jalan dan mendekati toko itu tanpa mengurangi volume ketampanan yang dia tebarkan. Dia terus berjalan dan masuk kedalam toko itu pelan pelan.

“ selamat pagi .. “. Sapanya dengan lembut.

         Dua orang karyawati mendekati dan menyapanya dengan sangat sopan. Prass melayangkan telapak tangannya kearah mereka karna matanya mulai fokus pada gadis cantik yang baru saja Ia tolong semalam. Dia Ferly, yang terlihat begitu sibuk mencatat kode kode barang yang telah terjual di tokonya. Dia belum menyadari bahwa seorang pemuda yang semalam menghipnotis matanya telah hadir didepannya. Prass tersenyum kecil melihat kesibukan yang sedang di kerjakan Ferly sehingga dia tak merespon kedatangannya sedikitpun.

“Kita mulai permainan kita Dyno adikku sayang.. , pertama aku akan masuk kedalam keseharian kekasihmu ini, kedua aku akan mengambil simpatiknya dengan kecerdasan yang kumiliki. Ketiga dan selanjutnya kau lihat apa yang akan aku lakukan padamu dan juga Mamahmu“ gumamnya dengan penuh kepuasan di dalam hati.

“Ekheeemmmmmm “ Prass mengalihkan perhatian Ferly.
Ferly terkejut hingga bolpoint yang ia pegang terpental jauh keatas lantai.
‘pletaaaaaaak’

          Dia melihat Prass yang sudah berdiri didepannya. Dia tak percaya dengan apa yang Ia lihat. Seorang pemuda yang semalam menyelamatkannya dan pergi begitu saja tanpa sepatah katapun dan sekarang tiba tiba saja Ia hadir di hadapannya. Prass tersenyum manis kepadanya kemudian memungut bolpoint itu dan memberikannya pada Ferly.

“Ambillah, maaf sudah mengagetkanmu“.

Ferly mengambilnya dengan gugup. Matanya tak sengaja menangkap luka ditangan Prass yang kembali mengeluarkan darah hingga menembus perban yang membalutnya.

“Tangan anda terluka, duduklah disini aku akan mengobati luka anda“

Ferly langsung berdiri dan memaksa Prass untuk duduk ditempatnya. Dia langsung pergi ke belakang dan kembali lagi dengan kotak p3k di tangannya. Tanpa meminta izin dari Prass Iapun langsung membuka luka itu dan membersihkan darah yang menempel dikulitnya dengan sangat hati hati. Ferly menanyakan kapan tangannya terluka karna semalam dia merasa tangannya masih baik baik saja, namun Prass tak menjawab pertanyaannya sedikitpun. Dia fokus dengan wajah Ferly yang sangat anggun dengan rambut hitam yang tergerai begitu indah. Jantungnya mulai berdegup kencang kembali. Perasaannya semakin tak karuan saat Ferly mendongakkan wajahnya dan menatap dirinya. Gadis manis yang masih innocent , cantik dan terlihat dewasa. Fikirnya dengan rasa kagum yang tersirat di matanya.

“Kapan anda terluka ?” Ferly mengulangi pertanyaannya lagi.

“Maaf , maafkan aku . Aku tidak apa apa , kau tidak perlu seperti ini padaku “ Jawabnya sembari berdiri dan berusaha untuk menghindari Ferly.

“Aku belum selesai mengobati luka anda, duduklah dulu anggap saja ini sebagai balas budiku karna anda sudah menolongku semalam“

Prass menatap gadis itu dengan tak tega. Diapun menuruti kata katanya dan kembali duduk disana. Entah apa yang membuat karakternya yang keras tiba tiba saja langsung luluh saat mendengar permohonan dari gadis itu. Bahkan hampir tiga puluh menit keberadaannya di toko itu Ia habiskan untuk menatap wajah Ferly yang begitu serius mengobati luka lukanya hingga luka itu kembali terbalut dengan sangat rapih.

“Apa kau sebaik ini pada semua orang?”

Ferly tersenyum dan menoleh kearahnya. “ kita diwajibkan berbuat baik kepada siapapun. Jika kita baik terhadap orang lain, maka alampun akan baik terhadap kita “.

“Ooh begitukah, bagaimana jika alam tidak baik terhadap kita apakah kita berhak untuk menuntutnya ? Ngomong ngomong, terima kasih kau sudah mengobati lukaku dengan sangat baik “Ujar Prass.

“Sekalipun alam tidak baik terhadap kita , kita harus tetap baik pada semua orang. Sekarang kita impas kan ? Tapi jika semalam anda tidak menolongku , mungkin aku akan terluka lebih parah dari luka anda ini “.
Jawab gadis itu dengan senyum yang mengembang diwajahnya.

         Hati Prass kembali berdesir kuat melihat kecantikan dan keanggunan yang dimiliki oleh Ferly. Dia lupa dengan tujuan utamanya datang kesana, dia justru menikmati awal perkenalannya dengan gadis itu.Tiba tiba Giyo datang dan masuk kedalam toko. Tubuhnya yang gemuk agak kesusahan untuk menerobos pintu kaca.

“Ya ampuun , ini pintu kenapa sih nggak di lebarin sedikit “ Celotehnya.
Ekspresi wajahnya yang bulat dengan matanya yang sipit langsung berubah saat melihat Ferly sedang duduk bersama Prass di meja kerjanya.

“Siapa lagi sih Lu ? Kenapa sih banyak banget cowok yang suka deket sama lu Fer, pantes aja gue yang gantengnya sejagat dewa krisna ini Lu lupain begitu aja “.
Celotehnya lagi.

 Prass merasa terganggu dengan kehadirannya dan dia terus menatap Giyo dengan amat tajam. Giyo ketakutan dan langsung membalikkan badannya.

“Iih kok serem ya tatapannya, nggak kayak si Dynosaurus gampang banget gue jailin “.

“Kamu apa apaan sih Gi, dia tamuku kok kamu yang rempong . Nggak sopan tau Gi !”.
Ketus Ferly sedikit kesal.

         Ferly mengajak Prass untuk berbicara berdua di taman sebrang jalan. Karena dia yakin pasti kedatangan Prass ke tokonya membawa sebuah alasan. Dia juga tidak mau kehadiran Giyo membuat tamunya tidak nyaman karna Giyo memang rewel. Cara bicaranya bak air terjun yang mengalir deras ke dasar sungai. Prass mengangguk menerima tawaran Ferly. Giyo meminta untuk ikut bersama mereka, Prass kembali melayangkan tatapan sadis kearahnya hingga Si Gendut itu melangkah mundur sambil meringis ketakutan.

“Siapa sih tuh orang , ganteng ganteng kok tatapannya horor banget “

        Merekapun berjalan keluar toko dan menyebrang bersama sama. Sementara Giyo terlihat kesal karna Ferly mengacuhkannya begitu saja. Kedua karyawati Ferly terlihat berbisik bisik membicarakan ketampanan Prass bahkan menurut mereka jauh lebih tampan dari kekasih Ferly yang mereka kenal selama ini, Dyno.

“Eh pada ngomongin apa kalian. Siapa yang tampan, dia ? Muka horor begitu kalian bilang tampan. Cuci muka dulu sono ! “

         Giyo kembali berceloteh kesal . Para karyawati itu tak menggubris ucapannya. Mereka malah tertawa terbahak bahak dengan ekspresi Giyo bak pelawak kondang. Sementara Prass dan Ferly sudah sampai di taman kecil pinggir jalan raya itu. Mereka tampak menikmati suasana teduh nan rindang sambil menghirup udara yang begitu segar . Ferly mengajak Prass untuk duduk disebuah bangku kayu berwarna putih yang terletak dibawah pohon cemara. Kanan kirinya dikelilingi oleh warna warni bunga asoka yang begitu indah.

“Apa kau sudah lama berpacaran dengan adikku ?, Oia kita belum berkenalan. Namaku Prassetya, siapa namamu ?” tanya-nya mengawali pembicaraan mereka disana sambil mengulurkan tangan kanannya yang terbalut perban.

“Adik? Tapi Dyno tidak pernah bercerita bahwa dia mempunyai seorang kakak padaku. Panggil saja aku Ferly. “ jawab Ferly sambil menjabat tangannya dengan hati hati.

          Prass memandang gadis itu dengan sangat kagum. Diapun mulai menceritakan siapa dirinya kepada Ferly.
“Aku kakak tiri dari kekasihmu Dyno. Aku lahir di Indonesia 3 tahun sebelum kelahiran Dyno. Kami satu ayah dua ibu. Aku adalah anak dari istri pertama Papah, Bu Anindya. sedangkan Dyno adalah anak dari istri keduanya, Bu Melinda.”

“Anda benar benar kakaknya Dyno ? Bagaimana mungkin dia menyembunyikan hal besar ini dariku. “

Prass mengangguk. “Wajar saja, semenjak Mamahku meninggal aku ikut pamanku tinggal di London. Aku hanya datang ke Indonesia jika aku merasa rindu dengan Mamah, itupun hanya beberapa hari saja. Aku dan Dyno tidak pernah bertegur sapa , kami hanya berbicara jika ada hal penting yang harus kami bicarakan “

“Tapi bukan berarti dia harus melupakan kodratnya sebagai seorang adik. Bahkan aku tidak percaya dia menyembunyikan semua ini dariku selama lima tahun hubungan kami “

             Prass hanya tersenyum melihat ekspresinya. Merekapun terus berbincang bincang tentang kehidupan mereka selama ini. Prass bercerita panjang lebar tentang masa masa kecilnya hingga ia sedewasa sekarang di London dan itu membuat Ferly mulai terbuka dengannya. Ferly-pun tak sungkan menceritakan kisah hidupnya yang yatim piatu sejak ia masih bayi. Ayah dan Ibunya meninggal dalam kecelakaan beruntun sementara Ia selamat karna saat itu dia masih dirawat di rumah sakit. Karna tidak ada yang bertanggungjawab dengan dirinya akhirnya Ferly kecil diasuh oleh Bu Nana di panti asuhan yang beliau kelola sendiri. Dan saat usianya menginjak sepuluh tahun, Ferly di adopsi oleh keluarga muslim yang begitu menyayanginya seperti anak mereka sendiri.

“Tapi aku kagum padamu Ferly. Walau usiamu masih sangat muda tapi kau terlihat sangat mandiri. Kau begitu dewasa dan kau beruntung saat ini kau masih memiliki keluarga yang amat mencintaimu. Dengarkan aku Ferly, siapa yang merawat dan membesarkanmu sampai saat ini merekalah keluargamu yang sebenarnya. Seperti aku yang sangat menghormati pamanku di London.” Tutur Prass dengan begitu serius.

“Anda benar, aku sangat beruntung memiliki keluarga seperti mereka. Meskipun kami berbeda keyakinan, tapi mereka tak mempermasalahkan semua itu. Kami menghomati keyakinan kami satu sama lain “

Prass tersenyum bangga mendengar jawaban dari Ferly.

“Aku harus memanggil anda siapa ya enaknya ? karna usia anda jauh di atasku, aku harus panggil anda Kak Prass atau Mas Prass?”

“Kau lucu sekali. Terserah kau saja, kau boleh memanggilku senyaman yang kau mau"

Ferly mengangguk dan merekapun tertawa bersama.

           Ferly hendak membeli minuman untuk mereka di Alfa yang terletak tak jauh dari tempat itu. Prass menatap kepergian gadis itu dengan penuh kekaguman dibenaknya. Dia memaklumi kebesaran cinta yang dimiliki Dyno pada Ferly bahkan Dyno berani menikahi gadis itu walau dia belum mempunyai pengalaman dalam bekerja sekalipun. Ferly memenuhi semua kesempurnaan yang dimiliki oleh seorang wanita. Dia kembali tertawa kecil dan bergumam,
“Kau lihat Dyno, secepat kilat kau akan tersungkur dalam permainanku“

         Prass kembali menatap Ferly yang berjalan menyusuri area taman itu. Rambutnya menjuntai indah terterpa angin, matanya terlihat berkedip lembut dengan bulu matanya yang cukup panjang. Dia benar benar menikmati kacantikan seorang gadis untuk pertama kalinya. Langkah Ferly semakin cepat, dia mulai menyebrang jalan namun Ia tak menyadari sebuah mobil melaju kearahnya dengan cepat,
“ Ferlyyyyyyyyyyy !” Teriaknya begitu keras.

           Dia langsung berlari sekuat tenaga menghempas setiap pohon yang Ia lalui. Tepat di tengah jalan raya dia menarik tubuh Ferly dan mendekapnya dengan sangat erat. Mobil itu nyaris menyerempet mereka. Sementara mereka tergelincir ke diatas aspal bersama sama. Ferly sangat syok dan menangis refleks dalam dekapan Prass. Sementara Prass terus menatap wajah innocent itu dengan bulir bulir airmata yang terus mengalir di kedua belah pipinya. Beberapa orang yang melihat incident itu berlarian kearah mereka, sedangkan mobil yang hampir menyerempet mereka pergi begitu saja. Giyo bersama dua karyawati Ferly berhamburan keluar karna mendengar suara teriakan Prass yang begitu keras.

“Minggir dong minggir , kasih gue jalan bentar. Ada apa sih ribut ribut “ Giyo menerobos kerumunan orang orang yang menghalangi jalannya.

“Oh My God !!! “ Giyo terkejut melihat Prass mendekap Ferly hingga tubuh sahabatnya itu tak terlihat sama sekali. Giyo langsung menolong mereka untuk berdiri dan menenangkan Ferly yang masih menangis syok. Melihat mereka baik baik saja, semua orangpun mulai meninggalkan tempat itu satu persatu. Prass membersihkan pakaiannya yang sangat kotor, siku tangan dan keningnya terluka cukup parah karna tubuhnya terbanting begitu keras untuk melindungi tubuh Ferly dari keras dan kasarnya tekstur aspal jalanan. Ferly menatapnya dengan penuh haru. Airmatanya masih terus keluar seiring dengan suasana hatinya yang masih syok. Di saat yang sama sebuah mobil berhenti didepan mereka, Dyno keluar dari dalamnya dan langsung menghampiri Ferly dengan penasaran.

“Apa yang terjadi padamu sayang?” tanya Dyno sembari mengusap airmata diwajah kekasihnya. Ferly masih terdiam dan terus memperhatikan Prass yang merintih perih dengan banyak luka di tubuhnya. Seketika wajah Dyno berubah geram.“Apa yang kau lakukan disini?”

“Apa aku tidak boleh berada disini, bukankah tempat ini terbuka untuk semua orang?”
Jawabnya dengan tegas.
Tanpa mengeluarkan banyak kata, dia langsung meninggalkan tempat itu dengan kaki yang agak pincang. Dia masuk kedalam mobil mewahnya dan meluncur dengan cepat.

“Kak Prass …. “ Ferly berguman memanggil namanya. Dia merasa sedih karna sudah membuatnya terluka cukup parah.

“Sejak kapan kau mengenalnya Fer?”

“Pergilah, aku tidak ingin bicara denganmu!”

           Ferly mengabaikan kedatangan kekasihnya. Dia kembali masuk kedalam tokonya dengan fikiran yang semrawut. Giyo mengikutinya dari belakang sementara Dyno nampak mematung dan memikirkan sesuatu. Dia curiga dengan kedatangan kakak tirinya di tempat itu. Dia yakin Prass pasti memiliki rencana tertentu untuk menyerang dirinya lewat Ferly. Ferly keluar dari toko dengan tas kecil di lengannya. Dia masih tak merespon Dyno dan menghentikan sebuah taksi untuk pulang. Dyno dengan cepat menarik lengan Ferly hingga gadis itu sangat terkejut.

“Apa yang Prass katakan padamu , kenapa kau sedingin ini padaku?”
“Seharusnya kau bertanya pada dirimu sendiri, berapa banyak hal yang kau tutup tutupi dariku. Bukan hanya itu Dyno , akupun kecewa denganmu karna kau begitu cepat memutuskan pertunangan kita dengan orangtuamu tanpa terlebih dulu membicarakannya denganku“

           Ferly menghempas tangan kekasihnya dan masuk kedalam taksi bersama Giyo. Merekapun pergi meninggalkan Dyno dengan ribuan pertanyaan besar yang masih bersarang di fikirannya. Dyno terlihat marah dan berniat untuk menemui kakak tirinya secepat mungkin.
**
          Sementara di rumah Nova, Prass sedang membersihkan luka lukanya dengan alkohol dan kapas. Nova merasa aneh dengan tingkah laku kawan baiknya itu. Semalam dia baru saja memecahkan sebuah gelas dengan tangannya sendiri, dan sekarang dia datang kembali dengan penuh luka di kening dan lengannya. Nova ikut mengobati luka luka itu dengan betadine dan membalutnya dengan rapih. Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya tanpa bertanya ini itu kepada Prass.

 “Gue nggak habis pikir, kayaknya Lu suka banget nyari masalah“.

“Ini nggak seberapa Nov bila dibandingkan dengan raut wajah Dyno saat melihat kekasihnya memanggil manggil nama Gue“.

           Nova terkejut. Dia sama sekali tak menyangka Prass akan melakukan hal konyol itu untuk merusak hubungan baik adik tirinya dengan Ferly. Seperti manusia yang tak berhati, hubungan yang mereka jalin sudah cukup lama dan Prass berniat untuk menghancurkannya secepat ini.

“Apa kau tidak kasihan terhadap mereka , mereka sudah mempertahankan hubungan itu selama bertahun tahun Prass?”

           Prass menoleh kearahnya dengan penuh kebencian. Dia menjelaskan panjang lebar tentang hubungan Dyno dan Ferly yang berjalan lima tahun tak ada apa apanya dibandinglan dengan luka yang selama belasan tahun menganga lebar didalam hatinya. Kematian Bu Anindya yang begitu tragis membuat airmatanya kembali keluar. Wajah pucat dengan tangisan pilu itu terus menyeruak dalam ingatannya. Seorang suami yang enggan untuk menemani masa masa kritis ibunya karena sibuk dengan istri baru dan anak bungsunya membuat takdir merenggut nyawa Bu Anindya begitu cepat dalam luka hati yang amat mendalam.

“Kau tidak tahu rasa sakit yang selama ini aku pendam Nov, bahkan sekadar menengok Mamah saja Dia tak pernah. Dia sibuk dengan keluarga barunya sampai Mamah menghembuskan nafas terakhirnya di dalam pelukan seorang putra yang baru berusia belasan tahun saat itu, dan semua itu terlalu sulit untuk ku-lalui dan ku-lupalan begitu saja“

          Nova merasa bersalah sudah membuka luka lama yang ada dihati sahabatnya. Dia meminta maaf dan menenangkan Prass dengan belaian lembut tangannya diatas bahu sahabatnya.
“aku dan Hendrik adalah orang yang paling faham dengan sakit hatimu selama ini, maafkan aku“ Ucapnya dengan lembut.

“Hari ini aku bersumpah kepadamu Nov, aku akan menghancurkan hubungan Dyno dan Ferly dengan caraku sendiri, karna itupun akan menghancurkan mimpi mimpi Ibunya bersama calon menantu kesayangannya itu. Mereka akan segera merasakan rasa sakit yang dulu Mamahku rasakan hingga ajal menjemputnya. Mereka akan tahu kepedihan disaat orang yang mereka sayangi direbut oleh orang lain“ jawabnya dengan sorotan yang menyala.

          Nova hanya mengangguk pelan , dia tak bisa memberi masehat apapun disaat sahabatnya sedang diselimuti kabut dendam. Dendam yang sekian lama menguasai akal sehatnya. Dendam yang mendarah daging dalam hati dan jiwanya. Dialah Prassetya , lelaki yang tak pernah mengingkari janji apalagi sumpahnya.
**
          Malam harinya Ferly nampak melamun didalam kamarnya. Dia mengingat kejadian pagi tadi yang hampir mencelakakan dirinya. Lelaki itu sudah menolong untuk kedua kalinya, dan itu adalah hal yang wajib di perhitungkan oleh seorang Ferly. Permainan yang dilakukan pemuda tampan itu sudah berhasil menjerat korbannya dalam kegalauan. Ferly menjadi gelisah, merasa bersalah dan hatinya terus menarik jiwanya untuk berterima kasih kepada Prass. Tapi apa yang bisa dia lakukan , nomor telfonnya saja dia tidak tahu. Meminta kepada Dyno adalah hal paling konyol menurutnya. Datang kerumahnya-pun sangat tidak mungkin untuk di lakukan. Dia mulai stress terhadap dirinya sendiri.

‘tok tok tok .. ‘
Suara ketukan pintu membuat dia bangkit dari duduknya. Dibukanya pintu kamar itu dan seorang pemuda berusia delapan belas tahun tersenyum manis kepadanya. Dia Digta, adiknya yang mana adalah putra kandung dari orangtua angkatnya, Pak Ridwan dan Bu Hesty. Ferly mengerutkan dahinya , Digta memberitahu bahwa Dyno datang dan menunggunya di teras rumah. Ferly mengangguk dan langsung menemui kekasihnya di depan. Dia menatap malas kearah Dyno dan duduk di kursi sebelahnya.

“Ada apa Dyn .. ?”

“Bisakah kau tersenyum sedikit saja untukku .. “,

“Aku sedang malas berbasa basi, katakan saja apa maumu“.

          Dyno menghelas nafas panjang melihat sikap dingin dari Ferly. Dia mengutarakan tujuannya untuk mengajak Ferly keluar. Awalnya gadis itu menolak keras dengan alasan tak enak badan. Namun akhirnya dia setuju untuk keluar karna tak ingin mengganggu istirahat Ayahnya yang sedang sakit di dalam kamar . Ferly masuk kembali untuk mengganti pakaiannya dan merekapun langsung meluncur ke sebuah restaurant yang sudah di charter oleh Dyno.

“Apa yang ingin kau bicarakan Dyn .. “
“Dengar Fer, aku ingin meminta maaf padamu karna aku sudah menyembunyikan hal besar tentang kakak tiriku. Aku dan Dia tak seperti saudara pada umumnya, kami layaknya musuh satu sama lain, itu kenapa aku tidak ingin memberitahumu tentang dia “. Jelasnya penuh harap agar Ferly mengerti akan keadaannya.

“Aku kecewa mengetahui semua itu dari mulut orang lain, kita berpacaran selama lima tahun dan kau tak pernah sekalipun memberitahumu bahwa kau mempunyai seorang kakak “.

 “Baiklah maafkan aku, aku mengaku bersalah padamu. Tapi tujuan kita kesini bukan untuk membahas itu. Aku ingin membicarakan hal yang penting denganmu. Dengar Ferly aku ingin kita menikah secepatnya, atau aku ingin kita bertunangan dulu dalam waktu dekat ini “.

           Ferly tersentak dengan ucapannya. Pernikahan ? Apakah dia tidak salah dengar atau justru Dyno yang salah bicara. Ah entahlah, yang jelas gadis itu tampak tak suka dengan pernyataan yang disampaikan oleh kekasihnya. Terlalu cepat bagi dirinya untuk membangun rumah tangga diusia semuda mereka.

           “Aku tidak bisa !”

          “Apa maksudku Fer, apa kau tidak mencintaiku ? “

         Dyno menggenggam tangannya dengan erat. Matanya mulai berkaca kaca mendengar penolakan dari gadis yang selama ini Ia puja puja. Ferly merasa iba dengan ketulusan dan keseriusan yang terpancar diwajah Dyno. Tapi Iapun bingung harus memberi jawaban apa karna dia benar benar belum siap untuk menikah muda.

           “Baiklah, aku akan bicarakan ini dengan Ayah dan Ibuku“

           Dyno langsung berdiri  dan mencium kedua tangannya dengan sangat bahagia. Sementara dari kejauhan nampak seorang gadis telah merekam percakapan keduanya dengan kamera handphone yang Ia pegang. Bibirnya bergerak sinis dengan tatapan yang sangat tajam.

To be continue.... 

( Bagi yang berminat untuk mengoleksi bukunya, bisa hubungi aku langsung ya ...
Facebook : Iin Indrayani, yang ada di Indonesia atau juga di Taiwan. untuk indo harga novel Rp.70.000 " 400 halaman ", untuk taiwan sekitar 400Nt / 450Nt. awal bulan depan sudah masuk proses cetak, Insha Allah. Terima kasih )

Untuk kembali membaca Klik  Bab 1 DENDAM MASA LALU
Untuk kembali membaca Klik  Bab 2 PERTEMUAN PRASS DAN FERLY

Mohon maaf bila ada salah kata atau ucapan dalam penulisan kami ......

Untuk melihat kegiatan kegiatan TBM LENTERA HATI  lihat saja  DI SINI ya ..........
Untuk melihat puisi - puisi lainnya silahkan klik DI SINI
Untuk membaca cerita atau cerpen silahkan klik DI SINI
Untuk download Software,Game,atau Video tingggal klik DI SINI
Bagi yang suka baca berita seputar Indramayu silahkan klik DI SINI
Untuk yang suka membaca Novel DI SINI

Terima Kasih sudah mengunjngi Blog kami TBM LENTERA HATI
Kami tunggu Kritik dan Sarannya  !!!
**
Untuk teman teman yang mempunyai cerpen, puisi, novel, dan lainnya juka ingin di publish di sini silahkan kirim file nya ke email : tbm.lenterahati@gmail.com

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form